CupCakes!
Hi, salam kenal guys. Nama gue Bianca Svalsky, di
kampus gue biasa di panggil 'PH'singkatan dari Pink Hater. Bukan
karena alasan sich mereka manggil gue kayak gitu. Itu karena penampilan gue
agak tomboy kalo di kampus. T-shirt dan celana cargo panjang dengan rambut yang
panjang terurai adalah penampilan sehari-hari gue ke kampus,hahaha ^^.V
Oh iya gue lupa,,gue mahasiswa di kampus Artdale di
Mulingar dan gue sekarang duduk di semester 4. Artdale adalah satu-satunya
kampus yang menampung mahasiswa dengan kemampuan khusus. bukan dalam hal
supernatural loch, tapi 'Bakat'. dan gue bisa kuliah disini karena bakat gue
yang lumayan di bidang Pastry,..hehehe. Eh jangan salah, biar tomboy-tomboy
begini, gue orang yang ramah loch. yaa..kecuali sama cewek yang cengeng &
cowok yang sok asik.(-_-')
kelas gue hanya diisi 12 orang, salah satu.nya Niall,
cowok imut dengan rambut blonde berkilau dan mata biru yang menyejukkan
hati.Entah kenapa Niall suka ngintil kemana pun gue pergi, pertama kali dia
ngintilin gue, gue merasa risih, sampai Niall memperlihatkan talenta lain yang
ia punya, Main Basket.
Dengan perjanjian menang-kalah, Niall sukses ngebuat
gue ngijinin dia buat ngintilin gue. Anyway, he is a nice guy.
Okey guys,,gue bakal cerita tentang suka-duka kehidupan
gue di kampus.hehehe ^^
=================================================================================
"PeHaaa..PeHaaa.." teriak Niall dari
kejauhan. "tungguuu guee". Gue berhenti buat menunggu, sambil
memperhatikan Niall berlari ke arah gue dengan menggendong sebuah kantongan
coklat ditangannya. "haa..haah". Niall sampai ke gue dengan
terengah-engah. " tegaa lo PeHaa".katanya
" ini anak, gue piting mau nich??" jawab gue
dengan gaya nantang.
"hehehehe^^... piss.piss". memasang senyum
paling manisnya."Nich Roti Pan-Man kesukaan kamu". melemparkan
sepotong roti berbentuk wajah gendut yang ceria dengan bungkusan yang indah ke
tangan gue.
"Thankyou Naiell"."Kamu emang temen gue
dech, hehehehe" kata gue sambil melingkarkan tangan ke leher Niall. "
Ayoo..kita let's go" kata gue sambil melangkah maju.
"Eh, PeHaa..kamu udah ketemu sama siswa pindahan
ini hari ngga?" tanya Niall ke gue.
"belum tuch, gue juga g niat-niat amat sama orang
baru" jawab gue cuek
"hmmm,,katanya sich dia jago banget dalam banyak
hal loch,," kata Niall sambil membuka bungkusan kuenya.
"Well, mungkin itu bisa jadi
pertimbangan,hehehe" kata gue.
Gue jadi penasaran, kira-kira gimana ya anak baru itu?
"hmm..Nayy,,mau main basket bentar g
??" tanya gue.
" Huaapfaa Feyy? " Niall ngejawab dengan
mulut yang penuh.
"Ishh,,ini anak,bener-bener dech..kunyah dulu
sono.!!" kata gue sewot.
"Wokey Feyy,Kahhmuuff eehmfhaaang bhaaeekk
yaa".
" NAAAYYYYEEEELLLLL!!! gue piting luu,,MUNCRAT TAUU!!"
jerit gue sembari ngejar Niall yang berusaha kabur dari
jangkauan tangan gue.
Selang 15 menit setelah nunggu Niall selesai ngunyah,
gue dan Niall pergi ke lapangan basket. Pas gue nyampe di lapangan, ternyata
udah anak yang maen basket di sana, yaa 3 orang cowok dengan postur tubuh yang
jangkung.
"Heyy.. gue juga mau pake ni lapangan, bisa
gantian gak?" tanya gue ke mereka, sementara Niall asik berdiri di samping
gue.
"Whoa,,mereka maen kayak profesionall yaa
Pe," kata Niall kagum.
Pertanyaan gue ngebuat mereka berhenti dan mendatangi
gue dan Niall,
"Hai,, gue Harry salam kenal". sembari
memegang bola di tangannya. tak lama kemudian kedua temannya pun menyusul.
" Hi girl, gue Zayn". " dan gue Liam, kita baru aja main di
sini,,kalo kamu gak keberatan kamu bisa gabung kok,, iya kan guys?"
bertanya kepada kedua temannya.
sementara gue berpikir, "C'Mon Pe,,let's we
play" bujuk Niall ke gue.
"Anyway.. nama kamu siapa sweetie?" lontar
Zayn.
Ahaa,,gue dapet ide.."OK..kita maen,,gue sama
temen gue".sambil megang pundak Niall, "Lawan kalian, kalo gue kalah, gue bakal
kasih tau nama gue. Deall?" tantang gue ke Zayn.
"Whoohoo..ohookey,,swettie.. kamu cewek pertama
yang berani nantang kita maen basket loch". Zayn mengedipkan matanya dan
tersenyum manis ke gue.
Cihh..sok banget gayanya ini orang,,kata gue dalem
hati. sementara itu, Niall asik ngobrol dengan mereka bertiga. Maklum lah..di
kelas cuma Niall siswa laki-laki..
Karena Harry bilang nggak fair kalo 2 lawan 3, jadi
dia nggak mau ikutan, akhirnya kita sepakat buat Harry jadi wasitnya.
"Don't Worry Sweetie, gue orangnya adil
kok..hehehe" Bisik Harry ke gue sebelum permainan di mulai. "Okey
guys, yang pertama masukin point, dia yang menang" terang Harry cengengesan.
Gak..yang itu, gak yang ini, kenapa gue di panggil
sweetie coba?? emang gue permen apa? DAMN. Jerit gue dalem hati.
-Priiitttt-
Harry meniup pluit, tanda permainan di mulai. Bola di lempar melambung
ke atas. Niall dan Zayn yang berhadapan, siaga melompat ke atas untuk mengambil
bola yang masih melambung tinggi. Beruntung Niall melompat lebih dulu, bola
sekarang berada di tangan Niall. Niall men-drible bola ke area lawan. Tiba-
tiba Niall berhadapan denga Liam yang Defense di belakang.
"hehehe..hello Liam" Kata Niall santai, di
saat Niall melompat dan bersiap untuk shoot ke ring. Liam pun melompat untuk
menghalangi bola Niall. Tapi tangan Niall berputar..dan melakukan Wild Pass ke
arah gue yang sudah ada di area 3 point..setelah menangkap bola, Zayn berusaha
menutupi jalur drible gue,, " JANGAAN MENGHALANGII GUEE" teriak gue
sambil melakukan long lay up shot.
-Dug-dug-dug-
" MASUK-MASUUUKKK Pe" teriak Niall sambil
meluk gue. " Kamu emang jago dah".
"hah..hah, yeaahh". jawab gue ngos-ngosan.
"You see that? " Zayn berbicara sama Liam
"Dia hebat, bisa Long Lay up, Li".
"Yeah..Pe, you were great." kata Harry sambil
nyengir.
"TUNGGU DULU"."kamu tau nama gue dari
mana?" tanya gue tegas
"Umh..emh..sebenernya tadi kita nggak beneran
serius, Pe..itu cuma taktik buat tau nama kamu. dan tadi secara g sengaja gue
denger Niall panggil kamu Pe," Terang Harry senang.
"Shit"." Ayo Nay,,kita ke kelas.
Praktek bakal mulai 10 menit lagi!" ajak gue ke Niall dan terus terang
aja, gue risih sama mereka.
"Okey Pe..See you guys." kata Niall senang
sambil melambaikan tangan ke 3 sekawan itu.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di dapur Pastry, gue
sama Niall memilih meja praktek yang paling depan. Dalam hitungan detik, Dosen
masuk dan mengumumkan sesuatu.
"Hari ini kita kedatangan beberapa mahasiswa dari
Universitas Seatle, mereka di sini hanya berkunjung selama 3 minggu.Tujuan
mereka di sini adalah studi banding, Ibu
harap kalian bisa bersikap ramah kepada mereka".
setelah memberi pengumuman tersebut, dosen pun mulai
mengabsen. Pas sebelum nama gue disebut, tiba-tiba terdengar suara ketokan dari
pintu utama. Muncullah sosok yang sudah nggak asing
lagi buat gue, yeaahh. Zayn and friends.
"Permisi Ma'am, kami hanya ingin bergabung di
kelas pastry ini. maaf jika menggangu" kata Zayn dengan sopan.
Cih,sopan banget, ledek gue dalem hati.
"oh ya? suatu kehormatan bisa menerima kalian belajar di kelas
saya sekarang. silahkan cari tempat yang nyaman" ." Okey,, mari kita
lanjutkan absennya."
Sontak kelas gue jadi heboh gara-gara kehadian mereka.
"Bianca"."Bianca Svalsky" panggil dosen gue. Gue yang baru
aja sadar dari bengong langsung mengangkat tangan gue."Hadir ma’am". jawab
gue.
Tiba-tiba Zayn mendatangi gue." Hai Bianca,
sekarang gue udah tau nama kamu, Nama yang indah sweetie" kata Zayn mengedipkan matanya sembari melewati
bangku gue.
Oh..shut..sekarang gue bakal jadi bahan ledekan mereka
selama mereka di kelas ini. kata gue dalem hati.
"Niall, kamu ngapain?" tanya gue pas ngeliat
Niall mengeluarkan Cup-cup cantik dari tasnya.
"Oh..ini hari gue mau bikin cupcakes, kamu bikin
apa Pe?" tanya Niall balik
"Gue mau bakar orang". jawab gue sewot.
"Sadis amat Pe"."hahahaha" jawab Niall cuek.
Selama kelas berlangsung, gue mencoba konsentrasi
dengan kue yang gue bikin. Selama kue gue di panggang. gue memperhatikan
satu-persatu semua siswa di kelas. Niall yang sibuk mempercantik ke-12
cupcakesnya dengan potongan-potongan buah yang menggiurkan. Kemudian gue
memutar arah kepala gue ke belakang, dan gue melihat Zayn yang sibuk banget
dengan Mini Tart-nya. Entah cuma pandangan gue, ato apalah, raut wajah Zayn pas
membuat kue bikin hati gue adem. Harry sibuk memilih daun mint yang segar
sebagai hiasan pudingnya. dan Liam yang sedang asik menyiapkan hiasan pada
piring mereka.
-piiip-piip-
"Oh.kue gue,kue gue" gue kembali sadar dari
lamunan gue.
Satu setengah jam pun berlalu, atmosfer ruangan Pastry
berubah, aroma manis merebak ke seluruh ruangan. Kue-kue yang indah menghiasi
seluruh meja di ruangan.
"Nah..anak-anak..waktu kalian habis, dan
berhubung kita kedatangan tamu hari ini, ibu ingin melakukan hal yang berbeda. Jika biasanya para
dosen yang mencicipi dan menilai kue kalian, ibu ingin hari ini kalian saling
mencicipi masing-masing kue dan memberi penilaian tersendiri. bagaimana ada
yang keberatan." kata dosen sambil membagikan blangko penilaian pada kami.
"SAYA SETUJU BU". jerit Niall yang memang
pada dasarnya suka nyemil kue.
"Oke..ibu akan membagi kalian menjadi
berpasangan".
Pembagian pun di mulai, dan guest what??. bener
banget, gue sama Zayn. AGAINT..oh god.
Zayn pun maju ke bangku di sebelah gue sambil membawa
mini tart-nya. Entah kenapa rasa jengkel gue tiba-tiba ilang setelah melihat
kue itu. Mini Tart yang putih bundar, cream whipp yang dibentuk sedemikian
rupa,dengan kayu manis yang tertata unik pada bagian tengah, dan spikel yang
berwarna warni bertaburan di seluruh permukaannya.
"pretty cake".kata gue lirih. Zayn cuma
tersenyum melihat ekspresi gue.
"Eh,, lo duluan aja baru gue"
kata gue ke Zayn.
"Okey,".mencicipi kue gue." hmm"
sambil mengunyah
"hmm..Brownies
panggang ya, yang di buat dengan kepekatan coklat yang
pas,temperatur yang pas disaat memanggang, di hiasi choco chips sebagai
topping-nya dan lelehan coklat berada di tengah-tengah kue,teksturnya juga pas
banget,,briliant"."Kue kamu coklat banget, gue minta lagi ya,
sweetie". mencomot kue gue untuk kedua kalinya.
"nah apa nama kue kamu?" tanya zayn sambil
memegang Ballpoint di tangannya.
"umh..ehm..Browncholava" sahut gue lirih. gue gak nyangka
ternyata Zayn mahir juga di Pastry, dia bahkan tau kalo kue gue di panggang,
bukan di kukus.
" Nah, selesai..sekarang giliranmu
sweetie,"."silahkan dicoba". kata Zayn sambil nyodorin kue ke
arah gue.
"Okey". sambil mencicipi Mini Tart-nya..
"Waow..ada banyak rasa di dalem kue ini., Kue
tart mini yang di buat menggunakan teknik Icing pada bagian permukaan kue, Kue
yang ada di dalam adalah kue spons yang di buat secara khusus, di buat
berlapis-lapis sehingga bisa menyelipkan kismis, dan selai strawberry di antaranya,"."am
i right?" tanya gue.
"yeahh.. kau benar sweetie."jawab Zayn
senang
"trus apa nama kue ini?".tanya gue
Zayn tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah gue,
"BIANCA, sweety"."This cake inspiring by you," Jawab Zayn
senang.
Splassshh..kepala gue kayak habis diguyur hujan
setelah mendengar kata-kata Zayn.
dan tanpa pikir panjang, gue langsung berdiri dan
mengumpulkan blangko penilaian gue di meja dosen kemudian gue pergi keluar
kelas.
Cih, sok asik banget sich tu cowok, gue risih
tau..kata gue dalem hati.
Tanpa sepengetahuan gue, Niall ngikutin gue dari
belakang. "PeeHaaaa"."Mau KeMaanaaa?" tanya Niall.
"gak tau juga," jawab gue sewot. "Nich
makan" kata Niall sambil nyodorin Cupcakes berwarna hijau muda yang sejuk
dengan hiasan Pan-Man
dari coklat beku diatasnya.
"hahahaha,, kamu bikin kue pan-man lagi di
cupcakes kamu?" tanya gue mengambil kue di tangan Niall.
" eh,.?? udah
ketawa..syukur"."sebenernya gue bikin 12 cupcakes sesuai dengan 12
siswa yang ada di kelas, Pe.".terang Niall girang.
gue berhenti ngunyah "Wow,,kamu ini,,Nay".
"ternyata bener kata orang ya
Pe"."kalau kita makan makanan yang enak, perasaan pun juga ikut
bahagia". kata Niall sambil memandangi langit biru yang secerah matanya.
"yeah" jawab gue lirih. Baru pertama kali
selama 4 semester ini gue ngeliat Niall bener-bener serius.
Jam 3 tepat, kelas terakhir usai, gue dan Niall
bersiap untuk pulang, tapi tiba-tiba Zayn dan Harry muncul di depan gue.
"umh..sweetie,,maaf buat yang tadi
siang".kata Zayn sambil merunduk.
Setelah melihat wajah Zayn gue pun merasa iba
"nevermine" jawab gue.
tiba-tiba raut wajah Zayn langsung
berubah."Serius? dimaafin??" tanya Zayn Girang.
"heh?" gue cengok "oh..umh..yeah"
gak tau mau ngomong apaan.
"thankyou so much sweetie". "gue mau
keliling kota nich, gue harap kamu sama Niall mau gabung." tanya Zayn
penuh harapan.
"Nggak ahh,,toch Niall juga gak bakal
mau".jawab gue males
"Gue mau kok Pe,,ayoo..kita
jalan-jalan..hahaha" Jawab Niall girang.
Mampuss,sekarang gue kejebak sama mereka lagi. Ini
mereka maunya apa sich?. tanya gue dalem hati.
Dengan terpaksa gue ngikutin mereka berjalan ke area
parkir mobil. Liam, yang dari tadi g kelihatan, tenyata menunggu di dalam
mobil.
"oh hi, Bianca," sapa Liam dari dalam mobil. “hy Li” sahut
gue lemes.
Harry dan
Niall sudah masuk ke dalam mobil yang sama dengan Liam sekarang, sekarang
giliran gue untuk naik,, Zayn tiba-tiba megang tangan gue. “Sweetie, kamu gak
mau ngerusak party nya para gentlemen itu kan??” tanya Zayn ke gue.
Gue bengong dan,, Blaam, Harry menutup pintu
mobil..
“Dah..
Bianca,,jaga Zayn baik-baik yaa..”Harry tersenyum sambil melaimbaikan tangan lewat jendela.
“Pe...gue
jalan duluan yaa..” Niall mengeluarkan kepalanya dari jendela.
“ZAAAAYYYNNN”
.gue menjerit sambil berusaha ngelepasin genggaman tangan Zayn.
“Nah,,
ayo..kita ke mobil gue sekarang”. Kata Zayn tenang,yang nggak merhatiin kalo
gue lagi jengkel.
BLAAM, gue
menutup pintu sekeras mungkin.Di dalem mobil gue berusaha sekuat tenaga supaya
nggak ngamuk-ngamuk di depan Zayn, jadi gue mengalihkan perhatian gue ke lagu
yang di putar di Player.
‘....you
are so beautifull...to me..can’t you see...oooohh...’
“kayaknya
gue pernah denger dech ini lagu,,hmmm” kata gue ke diri sendiri, tapi ternyata
Zayn memperhatikan gue
“oh,
sweetie..kamu juga suka dengerin lagu ya?” tanya Zayn berbinar-binar.
“umh,,yeah..mungkin,,kalo
lagi badmood.”jawab gue datar.
“hehehe”
Zayn terkekeh lirih.
“Kamu ini
unik yaa, gak bisa di tebak”,”gue suka sama kamu, sweetie”.
“ohh,, tapi
gue gak suka sama lo,” jawab gue datar sambil memalingkan muka ke jendela.
“Hahahaha..”.”beri
gue kesempatan ke gue buat bikin kamu suka ke gue, gimana?” tanya Zayn
“terserah”
kata gue tetep cuek.
15 Menit
kemudian, Zayn berhenti di sebuah gedung Apartemen mewah dengan arsitektur
minimalis yang indah.
“ini kita
dimana ?? Kok mobilnya Liam gak kelihatan?”.tanya gue heran.
“Ke
apartemen gue, Liam dan yang lain mungkin masih belanja, ntar kita nyusul,,c’mon
sweetie”. Ajak Zayn sambil membukakan pintu mobilnya buat gue.
Sempat
beberapa saat gue memandang ke arah Zayn. Jujur, baru kali ini ada cowok yang
bersikap manis sama gue. Ah,mungkin Zayn Cuma main-main dengan kata-katanya
yang tadi. Gue pun melangkahkan kaki turun dari mobil, Zayn menutup pintu
kemudian menggandeng tangan gue.
“Nah,,ayo
sweetie, gue pegang ya,supaya kamu gak ilang..hehehe” Terang Zayn tanpa
pertanyaan dari gue.
Sembari
berjalan ke apartemen Zayn,”Bentar malam ada acara di kampus gue”.
“Hah??
Acara apaan??” tanya gue tiba-tiba.
“Cuma acara
kecil, dan gue mau kamu jadi pasangan gue disana,, kamu mau kan sweetie?” pinta
Zayn
“Gimana
bisa ikut cobaa?? Baju aja gue nggak punya”.kata gue sewot sejadi-jadinya.
Bener-bener
dech ini cowok,,Ishh,, nggak mikir apa? Enteng banget caranya ngomong..omel gue
dalem hati.
“Karena itu
Liam dan yang lain pergi duluan, dan kita ke sini dulu,” kata Zayn sembari
menunjukkan pintu Apartemennya.
Ckrikk..ckrikk..pintu
pun terbuka dan menganga lebar. Zayn pun masuk ke dalam untuk sepersekian detik
kemudian keluar dan mengunci pintunya lagi.
“Hey
Zayn..kita tadi kesini buat apa??” tanya gue heran
“Ada benda
penting yang kelupaan, sweetie” Kata
Zayn ngajak gue buat kembali berjalan.
“Oh yaa??
Kok gue gak liat kamu bawa apa-apa?” tanya gue
semakin heran.
“Yeah,,sama
kayak rasa suka gue ke kamu sweetie..mungkin kamu belum bisa melihatnya sekarang,
tapi nanti bakal ada waktunya kok”. Kembali mengedipkan matanya ke gue.
“sekarang
kita nyusul mereka di Mall, waktu kita tinggal 2 jam lagi”.lanjut Zayn
“hah?”
umh..oke.oke..”jawab gue asal.
Gue gak tau
mau ngomong apaan setelah mendengar kata-kata Zayn, gue gak ngerti, dan gue gak
habis pikir.
30 menit
kemudian kita nyampe di sebuah Mall Trans, Mall termegah dan terbesar di
Seatle, kamu bisa nemuin merek-merek dunia disana seperti Gucci, Hugo, Mango,
Aigner,dan masih banyak lagi, semua dalam satu atap.
“Sweetie,,
yang lain udah nunggu kita di Metro, ayo kita ke sana” ajak Zayn.
Metro
adalah tempat perbelanjaan yang exclusive, dengan harga yang..exclusive juga
tentunya.
Setelah
naik elevator menuju ke lantai 2, gue udah bisa ngelihat mereka bertiga. Harry,
Liam dan Niall, yang asik memilah-milah baju di Metro. Sementara Zayn masih
betah megang tangan gue.
“Where’s
Harry??” tanya Zayn setiba di tempat mereka memilih baju.
“Oh,,lagi
Pass baju..lo udah dapet yang pas blum Zay??” tanya Liam dari kejauhan.
“Oh iya gue
lupa,,c’mon sweetie..kita juga harus nyari baju yang pas.” Kata Zayn narik
tangan gue dengan halus.
“Umh,,Zayn..tadi
lo bilang kalo bentar malam Cuma acara kecil kan? Kok pake beli baju segala?..”
Kata gue mulai gelisah.
“yess,,
sweetheart..memang cuma acara kecil kok,, tapi ada dresscode.nya” kata Zayn
mulai memilih-milih baju.
”hmm..kayaknya
ini cocok sama kamu dech”. Menyodorkan sebuah dress panjang bewarna putih ke
tangan gue.
“mmhh..gue
coba dulu ”. Kata gue
Di dalam
kamar ganti gue berpikir keras.Pertama kali gue kenal Zayn bawaan gue
marah-marah terus. Gue dijebak supaya mau temenin dia ke acaranya bentar malam,
dan sekarang apa? Gue nurut aja disuruh pake dress ini dan gue pun merasa
nyaman di dekatnya sekarang. Apa gue mulai suka sama dia ya??,Tidaaakkkkk...
ada apa Bianca..ADA APAAA??. Tanya gue dalem hati.
“Okehh..calm
down,huff..” kata gue sembari berusaha menarik rest. Gue pun berkaca,,
Ternyata
bener kata Zayn..gue pas dengan dress ini, dan gue juga suka sama bentuknya.
Dress putih bersih Stripless sepanjang lutut berbentuk siluet A dengan belt
kecil bewarna emas sebagai pemanis di bagian pinggang. Gue pun keluar dari
kamar ganti,
“Gimana?
Cocok nggak ?” tanya gue centil ke Zayn sambil memutar-mutar badan gue.
Zayn
menjawab pertanyaan gue hanya dengan tertawa lirih,
“Jangan
ketawa dong, gue baru pertama kali pake gaun ni..apa gue salah cara makenya?”
tanya gue sebel.
“hmfthh..bukan
itu sweetie..tadi gue tertawa buat diri gue sendiri..soalnya gue nggak ngenalin
kamu pas pake dress itu”.”hhahaha..Kamu terlalu cantik hari ini”. Kata Zayn
menyudahi tawanya.
“bener
nich?? Thankyou Zayn.” Kata gue seneng. Di saat gue mau kembali ke kamar ganti
Zayn bertanya ke gue.
“Sweetie..kamu
nggak niat ganti baju lagi kan?? Kamu langsung pake aja baju itu okey?”
“Hah? Zayn
serius nich?? Kata gue gelisah.
“Yes..gue
juga mau ganti baju dulu..baru kita pergi ke salon buat make-up kamu..tunggu
gue ya” terang Zayn.
“mmhh..Okey..kalo
gitu gue gabung dech sama yang lain,,”kata gue mengiyakan.
Gue pun berjalan
ke arah Liam dan Niall berdiri,yang sudah menggunakan Tuxedo lengkap. Niall
yang pertama menyadari kedatangan gue.
“Pe..is
that you?” tanya Niall dengan terheran-heran,dan setelah memperhatikan gue
dengan teliti.”Oh My God..you’re soo beautifull Pe” sembari nyamperin gue.
“hehehe..yeah,,ini
pilihan Zayn”.”kamu juga kelihatan hebat kok Nay”.kata gue
“Eh..Harry
mana?” Tanya gue
“Oh..kayaknya
Harry belum dapet pakaian yang pas sama dia” terang Liam tenang.
Ckrieeekkk..Pintu
kamar ganti terbuka. Dan Harry pun muncul memakai Tuxedo hitam dan kemeja
dengan detail Ruffles di dadanya..
“Hahahahahaha”.”Jumbai-jumbai
di dada” kata gue sambil ketawa keras.
Niall dan
Liam pun berusaha keras agar nggak ketawa.
Melihat gue
ketawa keras. Harry melunglai.”Cantik-cantik Ketawanya jelek ah”.kata Harry
lemes.
“hahaha..Sorry
Harry.”.”ganti aja dalemannya..yang polos..jangan yang ruffles kayak gitu..ntar
nggak bisa dibedain mana rambut lo sama mana baju lo” terang gue ke Harry.
Mendengar
kata-kata gue. Niall dan Liam tiba-tiba tertawa keras..
“Hahahahaha”.”nggak
bisa di bedain baju sama rambut ya..hahahaha” kata Niall ngakak.
Harry pun
dengan sigap mengganti kemejanya dengan kemeja yang lebih polos..tanpa tambahan
ruffles tentunya. Tak lama kemudian Zayn muncul dengan Tuxedo putih bersih,
dengan dasi kupu-kupu bewarna merah cerah menempel di kerah kemejanya. Zayn
membawa sebuah kantong belanjaan di tangan kirinya.
“Udah pada
selesai ganti?” tanya Zayn.
“Yeaahh..”
jawab Liam..”Sekarang kita ke salon”.”better we hurry guys, waktu kita tinggal
1 jam lagi.” Lanjut Liam setelah melihat jam tangannya.
Hanya butuh
30 menit di salon, kami semua sudah siap menuju ke
Acara-yang-Zayn-bilang-cuma-acara- kecil-doank. Kami pun bergegas menuju ke
mobil. Niall & Harry tetep di mobil Liam, dan gue tetep di mobil Zayn.
“Hy
sweetie, kamu cantik banget hari ini” puji Zayn setelah kami masuk ke dalam
mobil.
“Yeah..mungkin
karena baju yang gue pake hari ini” jawab gue malu-malu.
“bukan
sweetie..justru kamu yang bikin baju itu tampak cantik pas kamu pake” kata Zayn
sembari memasukkan kunci mobil dan berusaha memutarnya.
“Oh..satu
lagi..ini.” membuka kantongan belanja yang ia bawa tadi, yang ternyata berisi
sepatu flat putih dengan detail permata-permata kecil berkilau bertebaran.
“umhh..Thankyou
Zayn..” gue merasa nggak enak.
“Gak usah
dipikirin..ini Cuma pengorbanan kecil buat ngebuktiin rasa sayang gue ke
kamu,sweetie.”
Kata Zayn
nenangin gue sembari menjalankan mobilnya.
15 menit
kemudian, kami sampai di Universitas Seatle, dan di sana sudah ada banyak orang
yang hadir.
“Cakes’ Story”. Gue membaca spanduk
yang tergantung di atas pintu masuk.
“Sweetie,
may i?” Tanya Zayn sambil membengkokkan lengannya sedikit.
“hmm..okey”
Jawab gue senang sembari memegang lengan Zayn. “Cuma buat hari ini”.
“Gue gak
yakin kalo cuma buat hari ini sweetie..hehe”.bisik Zayn pede ke kuping gue.
Kami pun
masuk ke dalam ruangan yang sangat luas. Dengan 3 meja besar bertaplakkan kain
berwarna Ungu metalik dan ratusan, tidak mungkin ribuan kue-kue yang tertata
indah di atasnya..
“Waow..banyak
banget kue yang cantik disini.” Kata gue girang.
“Yeah..tapi
kamu lebih cantik daripada kue-kue itu, sweetie” Jawab Zayn mesra.
Gue terdiam
sesaat mendengar kata-kata Zayn, Hey Zayn, kenapa kamu selalu bersikap manis
kepadaku?. Apakah gue pantas menerima semua ini?. Gue merenung dalam hati.
Tiba-tiba
ada seseorang datang menghampiri Zayn, dan kayaknya gue kenal dia
dech..yaa..gue kenal orang itu. Dia Louis, kakaknya Niall yang terpisah gara-gara
orang tua mereka bercerai 2 tahun yang lalu.
“Hy Zayn”
sapa Lou. ”dan siapa gadis cantik yang ada di samping mu itu?” tanya Lou
“Dia pacar
gue, Lou” jawab Zayn sambil nyengir. Dan gue langsung nyubit tangan Zayn.
“Namanya
Bianca,dari Universitas Artdale” Zayn tetep nyerocos,.
“Hah
Bianca?? Bianca yang dulu?? Yang tomboy itu”.tanya Lou terheran-heran.
“Eh,,kamu
masih inget sama gue, Lou” kata gue ragu
“Waow..kalian
udah saling kenal rupanya.”Zayn bersuara sambil ngejewer kuping Lou.
“Kenapa Lo
nggak ngenalin ke gue dari dulu Lou”. Lanjut Zayn..
“aw..aw..Bianca
ini temen adek gue, Niall ”.berusaha ngelepasin kupingnya dari tangan Zayn.
“Oh..Oh..begitu..sorry
Lou,Hehehehe” kata Zayn ringan.
“hey
Zayn..bentar lagi kamu mau presentasi kan??”.Lou bertanya
“Yeah,,kalo
gitu titip Bianca, jangan usil loch,,gue mau siap-siap dulu” jawab Zayn
“Sweetie,,kamu
hati-hati ya sama Lou,,dia idung belang” kata Zayn ke gue sambil berlari menuju
ke belakang panggung. Dan gue hanya bisa tertawa kecil.
Setelah
Zayn menghilang di belakang panggung, Lou pun berusaha mendekatkan jarak ke gue
dan wajah Lou berubah jadi serius.
“gimana
Niall, dia sehat?” tanya Lou.”gue nggak bisa jadi kakak yang baik buat dia”.
Lanjutnya.
“Lou,,jangan
kayak gitu..selama ini Niall sehat kok,,kan ada gue” jawab gue berusaha
menghibur Lou.
“Yeah,,ada
kamu” jawab Lou, “gue jadi inget dulu waktu pertama kali gue pisah sama Niall”.
“SMS Niall pas dia masuk di Artdale, dia bilang dia nemuin sosok gue di
seseorang, katanya orang itu juga suka Pan-Man kayak gue, yang dia maksud itu
kamu Bi..” lanjut Lou.”
“Oh jadi
itu alasannya kenapa dia suka ngintilin gue kemana aja” gue sekarang mulai
ngerti, ternyata Niall yang selalu ceria itu merasa kehilangan pas pisah sama
Lou..
Ting-tiiing-ting-tiiing..
dentingan piano yang naik turun dari atas panggung mengalihkan pembicaraan gue
denga Lou.
“Ahh..Instrumen
yang Indah” kata gue kagum.
“yeah..Cuma
Zayn yang bisa memainkan piano se indah ini” tandas Lou..
“Hah??
Zayn?? Mana ah?” tanya gue nggak percaya.
Setelah gue
memperhatikan sosok kecil yang ada di panggung itu,dan gue sadar kalo itu Zayn.
Tiba-tiba
Lou menjentikkan jari di depan mata gue.
“hoyy..mau
sampai kapan bengong?” kata Lou
“Zayn itu
bukan mahasiswa biasa Bi,, dia punya banyak talenta, Music, Olahraga, Seni,
sudah jadi kelebihan Zayn,,Karena itu Zayn populer di kampus. Semua cewek
disini menganggap Zayn seperti Pangeran berkuda putih yang sempurna”
“Zayn
pernah bilang ke gue kalo dia juga tertarik dengan Tata Boga,,dulu Zayn
berlatih membuat kue sembunyi-sembunyi di Pastry. Tapi ada seorang siswa cewek
yang ngeliat Zayn sementara membuat kue, dan cewek itu langsung berkata
‘Ih..kok cowok bikin kue,kayak cewek aja.bikin ilfeel tau!’ dan membuang
mukanya.”
“Dari
kejadian itu Zayn bukannya kapok,,tapi dia tetep maju dan menunjukkan satu lagi
kelebihannya ke khalayak umum. Kau tau, Bi..Zayn menjadi panutan bagi Liam,
Harry dan semua siswa laki-laki yang menyukai bidang Tata Boga”.”Semenjak saat
itulah Zayn berjanji pada dirinya sendiri untuk mencari cewek yang melihat dia
apa adanya, yang mau menerima dirinya dengan talenta di bidang tata boga yang
ia punya, dan suka dengan kue yang ia bikin Bi, ” Cerita Lou ke gue, yang hanya
bisa bengong mendengarkan cerita Lou tentang Zayn.
“Dan kurasa
Zayn sudah mendapatkan cewek impiannya selama ini,,iya kan??” mengakhiri
ceritanya sembari mengedipkan matanya ke gue.
Hati gue
gue gundah seketika.otak gue dilalui banyak pertanyaan. Gue bingung. Hey,
Zayn,, apa bener kamu suka sama gue? GUE? Seorang cewek tomboy kumel yang suka
dengan kue?? Apa yang gue rasakan ini Zayn?? Apa??
Ting-tiiing-Ting.....Ting.
dentingan piano yang terakhir. Gue tersadar dari lamunan. Kemudian Zayn lenyap
lagi dari atas panggung.
5 menit
berselang, Zayn muncul ke atas panggung
“Ehm..Mohon
Perhatiannya semua, Saya akan mempresentasikan kue yang saya buat hari ini. Kue
tersebut terinspirasi dari seorang cewek yang saya sukai” kata Zayn melalui
Mic.
“Namanya
Bianca,yang kebetulan hadir dalam acara ini, dan inilah cerita dari saya,”
lanjut Zayn
“Kue yang
saya buat ini, menggunakan Icing putih sebagai
toppingnya, sama seperti Bianca, yang selalu terlihat simple nan indah namun
memberi kesan kokoh”.
“Untuk
Cakenya..saya menggunakan kue spons, sama seperti Bianca, Terlihat kokoh dari
luar, tapi tidak pada bagian dalamnya yang sangat lembut dan mudah hancur”.
Suara Zayn
dari Speaker yang datang dari segala penjuru ruangan, membuat kata-kata yang ia
lontarkan bergaung di kepala gue. Gue yang dulu mengira kalo Zayn hanya
main-main dengan kata-katanya, sekarang mengerti, bagaimana rasanya menyukai
seseorang. Dan sekarang mata hati gue terbuka, gue sadar kalo gue suka Zayn.
“Kue spons
tersebut sengaja saya buat berlapis, agar bisa
menambahkan Kismis dan Selai Strawberry pada bagian tengahnya, yang
menggambarkan kejujuran dan keceriaan dari seorang Bianca”.
Zaynn..please
Zayn, stop!.. kata gue dalam hati sambil menahan tangisan gue
“ Kayu
manis yang saya letakkan pada bagian tengah, menggambarkan rambut coklat
panjang nan berkilau yang selalu terurai dari seorang Bianca”.
Zaynn.Please..
pinta gue dalam hati,, air mata mulai mengalir perlahan di pipi gue.
“Whipp
cream yang saya bentuk sedemikian rupa, menggambarkan semangat dari seorang
Bianca, yang sangat menyukai olahraga basket”.
“Dan
terakhir, spikel yang saya tabur di seluruh permukaan kue. Adalah gambaran saya
yang berwarna-warni melihat seorang Bianca hadir ke dalam hidup saya.”
“Waktu
pertama kali saya menunjukkan kue ini ke Bianca, cewek yang saya sukai. Ia
terpesona akan kue ini, yang sebenarnya saya buat persis dengan dirinya. Tidak
seperti perempuan lainnya yang mengolok-olok saya sewaktu membuat kue. Karena
itulah saya hanya bisa tersenyum saat melihat ekspresi wajahnya pada waktu
itu.”
“Bianca,
butuh waktu yang sangat lama bagi saya untuk menemukan sosok wanita seperti
dia. Dan hanya butuh sepersekian detik baginya untuk mencuri hati saya
sepenuhnya. Bagi saya Bianca adalah segalanya.” Dengan nada yang sangat rendah.
“Sekian
dari saya, Anda bisa mencicipi kue Bianca pada meja utama, terima kasih”. Zayn
mengakhiri presentasinya dan turun menyusuri anak tangga kecil.
Semua
pengunjung bertepuk tangan, suasana menjadi hiruk-pikuk. Dan gue masih menangis
mendengar kata-kata Zayn yang masih memenuhi otak gue sekarang.
Zayn muncul
di hadapan gue dengan sebuah nampan kecil di tangannya. Di dalam nampan
tersebut ada sebuah kue yang sama persis dengan mini tart yang ia buat
sebelumnya, hanya saja yang ini menggunakan Cup.
“dan sebuah
Cup untuk kue Bianca gue, yang menggambarkan gue bersedia selalu bersama dan
selalu melindungi seorang Bianca”.kata Zayn Lirih
Tes
tes..air mata gue mengalir deras.”Z...Za..Zayn” kata gue sesenggukan.
Zayn
meletakkan nampan tersebut di atas meja utama, dan merogoh saku celananya.
“Sweetie,,mau
kah kau menyambut perasaan ku ini?” Zayn berlutut dan mengeluarkan sebuah
cincin dari kantongnya.
“Z..Za..Zayn..te..terima
kasihh..” jawab gue menahan tangis. Zayn berdiri dan mengenakan cincin itu ke
jari gue kemudian mengecup kening gue.
“Sekarang
kamu bisa lihat kan rasa sayang gue ke kamu kan, sweetie??” tanya Zayn sambil
mengusap lembut kepala gue yang masih ada dalam pelukkannya.
Sementara Niall,Liam dan Harry akhirnya muncul
juga. Lou dan Niall bertatapan untuk sepersekian detik hingga kemudian Niall
menangis dalam pelukan Lou.
Yep,,
itulah cerita gue.. Kalian tau.. hingga sekarang, jika kalian melihat sebuah
Cupcakes berukuran sedang, bewarna putih dengan hiasan whipp cream yang mencuat
ke atas, kayu manis yang tertata sedemikian rupa di bagian tengahnya, dengan
butiran spikel yang bewarna warni. Ingatlah kisah ini. Cupcakes !
0 komentar:
Posting Komentar